Contoh Autobiografi – Mungkin kita tidak asing saat mendengar kata autobiografi. Apa sih sebenernya autobiografi itu?Sebelum kita mulai membahas contoh autobiografi, lebih baik kita memahami pengertian dari autobiografi serta apa saja perbedaan antara autobiografi dan biografi, untuk meminimalis kesalahan ketika kita akan menuliskan tentang Autobiografi dan Biografi.
Pengertian Autobiografi merupakan tulisan yang di dalamnya berisi tentang pengalaman pribadi, riwayat atau perjalanan hidup seseorang mulai dari ketika kecil sampai keadaan sekarang ini yang ditulis oleh diri kita sendiri.
Untuk membuat autobiografi yang bagus, kamu dapat membangun tulisan dengan konflik, ketegangan, hiburan dan pemecahan dan tentunya kejadian yang menakjubkan agar si pembaca betah berlama-lama dalam membaca tulisan kamu.
Baca Juga : Peraturan Permainan Bola Voli
Oke sekarang kita sudah mengetahui bagaiman cara menulis autobiografi yang baik dan benar, sekarang kita lanjut ke beberapa contoh autobiografi.
Di sini saya akan memberikan macam - macam contoh autobiografi, seperti autobiografi diri sendiri, autobiografi pendek, autobiografi singkat dan contoh autobiografi panjang.
Sebelum membaca silahkan sediakan minuman dan cemilan karena artikel ini lumayan panjang hee.
Nama saya ialah Jessy Aprilia. Saya biasa dipanggil Jessy oleh family saya dan teman-teman saya. Saya bermunculan di Balikpapan pada tanggal 4 April 1997. Saya ialah anak ke 2 dari 2 bersaudara.
Ayah saya mempunyai nama Baharudin. Beliau ialah seorang pengusaha di bidang industri makanan. Sedangkan ibu saya mempunyai nama Indah. Beliau ialah seorang pengusaha, sama laksana ayah.
Saya dan family saya bermukim di Kota Balikpapan, tepatnya di Gunung 4, Balikpapan Barat. Saya mulai menginjak dunia edukasi pada tahun 2006, di umur saya yang ke 5 tahun.
Saya mengawali jenjang edukasi di TK Tunas Harapan I Kota Balikpapan. Tidak tidak sedikit hal istimewa yang terjadi sekitar saya di TK.
Pada tahun 2012 saya lulus dari dari SD 033 dan melanjutkan ke jenjang edukasi SMP. Tepatnya di SMP Negeri 2 Balikpapan.
SMP Negeri 3 Balikpapan adalahsalah satu sekolah terfavorit di Kota Balikpapan. Melalui sekolah ini, saya bisa meraih sejumlah prestasi dalam bidang akademik maupun di bidang non akademik.
Selama masa edukasi saya di SMP Negeri 3 Balikpapan, saya mengikuti pekerjaan ekstrakulikuler beladiri, yakni Pencak Silat. Saya pun aktif mengekor les tambahan. Kedua urusan ini paling menunjang keterampilan saya belajar sekitar duduk di bangku SMP.
Melalui pekerjaan ekstrakulikuler Pencak Silat, saya sukses mendapatkan 3 medali emas dan 4 medali perak. Ke tujuh medali ini sukses saya dapatkan secara berjenjang mulaid ari lomba tingkat kota hingga dengan tingkat nasional.
Saya pun pernah mendapatkan sejumlah prestasi akademik sekitar bersekolah di SMP Negeri 3 Balikpapan, diantaranya ialah juara ONS Matematika tingkat provinsi dan juara lomba debat Bahasa Inggris tingkat Kota.
Kemudian saya lulus dari SMP Negeri 3 Balikpapan pada tahun 2015 dan sampai saat ini saya masih menempuh edukasi di bangku SMA, yakni SMA Negeri 2 Balikpapan.
Saat ini, khayalan saya ialah melanjutkan edukasi di Universitas Indonesia dengan jurusan Kedokteran pada tahun 2018 kelak. Semoga dengan segala karunia dan peluang yang Allah berikan, kedepannya dapat membawa perubahan yang lebih baik guna hidup saya.
Nama Saya Abdillah Ahmad Dwi Saputra, saya merupakan anak ketiga dari pasangan Joko Purnomo dan windarti. Ayahku merupakan seorang pekerja di salah satu tambang batu bara di Kota Kalimantan.
Pengertian Autobiografi merupakan tulisan yang di dalamnya berisi tentang pengalaman pribadi, riwayat atau perjalanan hidup seseorang mulai dari ketika kecil sampai keadaan sekarang ini yang ditulis oleh diri kita sendiri.
Contoh Autobiografi Diri Sendiri Paling Lengkap
Contoh Autobiografi |
Autobiografi berisi tentang lika-liku kehidupan seseorang ketika dalam melewati masa-masa sulit, kesedihan, kegagalan, kebahagiaan hingga bisa mencapai keadaanya seperti saat ini. Dalam penulisan Autobiografi ini kita wajib menggunakan sudut pandang orang pertama "Aku, saya" berbeda dengan penulisan biografi, kita akan menggunakan sudut pandang orang ke 3 "dia,nama orang".
Langkah-langkah Menulis Autobiografi
1. Membuat Kerangka Cerita
Disini kamu bisa mulai membuat kerangka dasar dalam tulisan autobiografi yang telah kamu catat dan disusun secara rapi agar kamu dapat menghasilkan cerita yang berurutan dari kamu kecil atau lahir sampai keadaan sekarang.Untuk membuat autobiografi yang bagus, kamu dapat membangun tulisan dengan konflik, ketegangan, hiburan dan pemecahan dan tentunya kejadian yang menakjubkan agar si pembaca betah berlama-lama dalam membaca tulisan kamu.
2. Catat dan Ingat Peristiwa Penting
Tulis apapun yang kamu ingat tentang sebuah peristiwa penting di dalam hidup kamu secara detail, bisa tentang hobimu, keluarga sampai orang-orang yang berhubungan dengan kamu di saat kecil. Kemudian dilanjutkan dengan menulis kejadian-kejadian di masa remaja kamu baik ketika di dalam pendidikan, hubungan, karir dan juga peristiwa besar lainnya.3. Tuliskan Sebuah Karakter atau Tokoh
Tulislah nama seseorang beserta sifat yang nanti akan kamu masukan di dalam autobiografi, bagaimana karakter atau sifat orang terdekat yang mempengaruhi dalam kehidupanmu.4. Memulailah Menulis
Mulailah menulis autobiografimu sesuai dengan karatermu, apakah kamu menuliskannya dengan gaya serius, humoris, bersemangat. Satu hal yang penting adalah menulislah mengalir apa adanya cerita dengan jujur, karena autobiografi bukanlah sebuah karangan fiksi. Autobiografi harus ditulis berdasarkan pengalaman nyata yang di alami si penulis, dan biasanya di dukung dengan informasi yang detail tentang kejadian beserta data-data yang jelas.
Tujuan Dalam Penulisan Autobiografi
1. Untuk mengenalkan diri kita secara detail kepada orang lain.
2. Untuk Memberikan gambaran kepada pembaca tentang pelajaran serta kisah-kisah inspiratif bagaimana seseorang bisa menjadi sukses.
3. Bahan pencitraan seseorang.
Baca Juga : Peraturan Permainan Bola Voli
Oke sekarang kita sudah mengetahui bagaiman cara menulis autobiografi yang baik dan benar, sekarang kita lanjut ke beberapa contoh autobiografi.
Di sini saya akan memberikan macam - macam contoh autobiografi, seperti autobiografi diri sendiri, autobiografi pendek, autobiografi singkat dan contoh autobiografi panjang.
Sebelum membaca silahkan sediakan minuman dan cemilan karena artikel ini lumayan panjang hee.
Contoh Autobiografi Diri Sendiri 1
Contoh Autobiografi Diri Sendiri |
Nama lengkap saya Santo Putra Pamungkas, saya di rumah biasa di panggil dengan sebutan Putra. Teman-teman saya sering memanggil dengan nama Putra alias Putra bapak Paijo.
Kota kelahiran saya adalah yogyakarta tanggal lahir saya 18 juli 1996. Saya merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara. ayah saya bernama Paijo dan mama saya bernama Painem mereka juga lahir di yogyakarta.
Ayah saya dulu berkerja sebagai buruh bangunan di sebuah perumahan di daerah bantul sedangkan ibu saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah perumahaan di sekitar daerah Tamanan.
Dulu saya seorang anak kecil yang gemar bermain bola seperti layaknya anak-anak yang lain, bahkan saya rajin mengaji ketika masih kecil. Akan tetapi ketika terjadi sebuah bencana gempa bumi yang terjadi di Bantul tepatnya tanggal 27 mei 2006 saya sudah tidak mengaji lagi karena semua rumah rusak parah.
Akibat bencana gempa bumi tersebut saya dan keluarga saya pun harus hidup beberapa hari di bawah tenda yang terbuat dari terpal seadanya.
Saat kejadian tersebut umur saya masih sekitar 11 tahun, Di umur yang masih kecil saya sudah terpaksa mencari uang untuk makan karena waktu bencana terjadi bantuan dari pemerintah tidak langsung datang.
Saya dan teman-teman saya mencari uang dan beberapa bungkus nasi dengan cara meminta-minta di pinggi jalan. Dari usaha mengemis tersebut saya dan keluarga bisa makan dan sisanya saya gunakan untuk membeli mainan.
Selang beberapa bulan setalah saya dan keluarga saya mengalami hidup yang sangat berat, akhirnya kerluarga saya mendapat bantuan untuk membuat rumah dan membeli motor baru.
Ketika pertama saya masuk SMP saya orangnya masih lugu dan pendiam, dan ketika mulai masuk smk sifat asli saya mulai muncul yaitu saya suka membaca dan menulis. Hobi saya selain membaca dan menulis yaitu memahami system komputer karena itu saya masuk di sekolahan SMK Muh 2 Bantul di jurusan RPL.
Di sekolahan SMK Muh 2 Bantul saya mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat yaitu salah satunya saya mahir dalam menggunakan bahasa pemrograman HTML selain itu saya juga belajar membuat animasi 3D dengan cara belajar secara otodidak melalui youtube.
Setelah saya lulus SMK saya tidak langsung berkerja karena memang tidak ada pekerjaan yang cocok buat saya. Setahun sudah saya menjadi pengangguran.
Namaku Dewi Anggini, bermunculan di Majalengka, 12 Desember 1997. Aku ialah anak kedua dari lima bersaudara, buah dari pasangan Dimas Koswara dan Nyimas Ratuwangi. Dewi ialah panggilan akrabku, Aku tercetus dari family yang paling sederhana. Ayahku seorang pegawai negeri sipil di lingkungan Pemda. Sedangkan Ibuku ialah seorang guru di suatu madrasah tsanawiyah tak jauh dari rumah. Sejak kecil Ayah tidak jarang kali menasehatiku supaya rajin beribadah, bersikap jujur dan baik terhadap sesama.
Ketika berumur 6 tahun, aku mulai bersekolah di SDN 1 Pasawahan, Majalengka, lantas setelah lulus melanjutkan pedidikan di SMPN 4 Majalengka di tahun 2009. Selepas lulus SMP di tahun 2012. Aku pindah ke kota Bandung dan tinggal bareng Tanteku di sekitaran wilayah Buah Batu dan melanjutkan edukasi di di antara SMA yang tak jauh dari sana.
Ketika memasuki tahun kedua di SMA, aku mengekor perlombaan mencatat cerpen antar SMA se-kota Bandung, dan ketika itu puisiku yang berjudul “Senja di Timur Cikapundung” menjadi juara 2 dalam kompetisi tersebut. Aku paling gembira, hari tersebut menjadi hari yang tak bakal pernah kulupakan dalam hidupku.
Momen ketika namaku di panggil oleh juri diatas panggung ialah momen yang tak terlupakan, lagipula ketika aku berjejer diatas panggung, disalami, diberi suatu piagam penghargaan dan piala oleh pak Walikota Bandung, Ridwan Kamil.
Setelah peristiwa itu, semangatku dalam mencatat dan menulis semakin menggebu-gebu, aku bercita-cita suatu hari nanti aku bisa menjadi pengarang yang familiar yang karya-karyanya jadi ditunggu-tunggu dan bisa menginspirasi orang lain.
Saat ini aku masih duduk di ruang belajar XI SMA jurusan Bahasa, selepas lulus SMA nanti, aku berencana melanjutkan kuliah di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.
Aku dilahirkan di Papua 12 Januari 1997, Namun ketika ini aku bermukim di kota Jakarta dan menjadi di antara siswa di ruang belajar X, SMA Negeri 21 Jakarta Jurusan IPS.
Aku mempunyai hobi-hobi yang sehubungan dengan tumbuh-tumbuhan dan berolahraga, khususnya olahraga jogging. Bagiku tanaman dan kesehatan adalah dua hal urgen yang sehubungan antara satu dengan lainnya.
Semasa kecil aku pernah tinggal di sekitar sungai Ciliwung, setiap musim hujan rumahku sering kebanjiran oleh luapan sungai tersebut. Aku bersama keluargaku lantas mengungsi ketempat evakuasi sementara hingga banjir surut. Hal tersebut terus saja terulang dari tahun ketahun laksana tanpa ada pemecahan.
Menginjak tahun kesatu di SMA, aku mulai sadar bahwa persoalan banjir sebenarnya bukan sebatas tanggung jawab pemerintah saja. Masyarakat pun harus ikut bertanggung jawab menanggulangi masalah tersebut. Salah satu caranya ialah dengan tidak melemparkan sampah sembarangan lagipula membuang sampah ke sungai.
Sejak ketika itu, lantas aku mulai bergabung dengan Komunitas Peduli Lingkungan. Komunitas ini bergerak masing-masing minggunya guna mensosialisasikan sekian banyak cara yang dapat dilaksanakan untuk menangkal banjir dan pola-pola hidup sehat. Tak lupa kadang kami menyelenggarakan bakti sosial di masing-masing kelurahan yang dikunjungi.
Kini aku merasa lebih bermanfaat untuk orang lain. Dengan berbagi ternyata menciptakan orang menjadi lebih tahu dan anda menjadi tahu lebih.
Saat ini aku tinggal bareng ayahku yang bekerja di di antara perusahaan Negeri di distrik Jakarta Pusat. Di samping aktif di komunitas peduli lingkungan, aku pun aktif di komunitas Goowes Jakarta dan pun Komunitas parkour Batavia.
Contoh Autobiografi Diri Sendiri 2
Namaku Dewi Anggini, bermunculan di Majalengka, 12 Desember 1997. Aku ialah anak kedua dari lima bersaudara, buah dari pasangan Dimas Koswara dan Nyimas Ratuwangi. Dewi ialah panggilan akrabku, Aku tercetus dari family yang paling sederhana. Ayahku seorang pegawai negeri sipil di lingkungan Pemda. Sedangkan Ibuku ialah seorang guru di suatu madrasah tsanawiyah tak jauh dari rumah. Sejak kecil Ayah tidak jarang kali menasehatiku supaya rajin beribadah, bersikap jujur dan baik terhadap sesama.
Ketika berumur 6 tahun, aku mulai bersekolah di SDN 1 Pasawahan, Majalengka, lantas setelah lulus melanjutkan pedidikan di SMPN 4 Majalengka di tahun 2009. Selepas lulus SMP di tahun 2012. Aku pindah ke kota Bandung dan tinggal bareng Tanteku di sekitaran wilayah Buah Batu dan melanjutkan edukasi di di antara SMA yang tak jauh dari sana.
Ketika memasuki tahun kedua di SMA, aku mengekor perlombaan mencatat cerpen antar SMA se-kota Bandung, dan ketika itu puisiku yang berjudul “Senja di Timur Cikapundung” menjadi juara 2 dalam kompetisi tersebut. Aku paling gembira, hari tersebut menjadi hari yang tak bakal pernah kulupakan dalam hidupku.
Momen ketika namaku di panggil oleh juri diatas panggung ialah momen yang tak terlupakan, lagipula ketika aku berjejer diatas panggung, disalami, diberi suatu piagam penghargaan dan piala oleh pak Walikota Bandung, Ridwan Kamil.
Setelah peristiwa itu, semangatku dalam mencatat dan menulis semakin menggebu-gebu, aku bercita-cita suatu hari nanti aku bisa menjadi pengarang yang familiar yang karya-karyanya jadi ditunggu-tunggu dan bisa menginspirasi orang lain.
Saat ini aku masih duduk di ruang belajar XI SMA jurusan Bahasa, selepas lulus SMA nanti, aku berencana melanjutkan kuliah di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.
Contoh Autobiografi Diri Sendiri 3
Aku dilahirkan di Papua 12 Januari 1997, Namun ketika ini aku bermukim di kota Jakarta dan menjadi di antara siswa di ruang belajar X, SMA Negeri 21 Jakarta Jurusan IPS.
Aku mempunyai hobi-hobi yang sehubungan dengan tumbuh-tumbuhan dan berolahraga, khususnya olahraga jogging. Bagiku tanaman dan kesehatan adalah dua hal urgen yang sehubungan antara satu dengan lainnya.
Semasa kecil aku pernah tinggal di sekitar sungai Ciliwung, setiap musim hujan rumahku sering kebanjiran oleh luapan sungai tersebut. Aku bersama keluargaku lantas mengungsi ketempat evakuasi sementara hingga banjir surut. Hal tersebut terus saja terulang dari tahun ketahun laksana tanpa ada pemecahan.
Menginjak tahun kesatu di SMA, aku mulai sadar bahwa persoalan banjir sebenarnya bukan sebatas tanggung jawab pemerintah saja. Masyarakat pun harus ikut bertanggung jawab menanggulangi masalah tersebut. Salah satu caranya ialah dengan tidak melemparkan sampah sembarangan lagipula membuang sampah ke sungai.
Sejak ketika itu, lantas aku mulai bergabung dengan Komunitas Peduli Lingkungan. Komunitas ini bergerak masing-masing minggunya guna mensosialisasikan sekian banyak cara yang dapat dilaksanakan untuk menangkal banjir dan pola-pola hidup sehat. Tak lupa kadang kami menyelenggarakan bakti sosial di masing-masing kelurahan yang dikunjungi.
Kini aku merasa lebih bermanfaat untuk orang lain. Dengan berbagi ternyata menciptakan orang menjadi lebih tahu dan anda menjadi tahu lebih.
Saat ini aku tinggal bareng ayahku yang bekerja di di antara perusahaan Negeri di distrik Jakarta Pusat. Di samping aktif di komunitas peduli lingkungan, aku pun aktif di komunitas Goowes Jakarta dan pun Komunitas parkour Batavia.
Contoh Autobiografi Pendek
Nama saya adalah Putri Ratna. Saya biasa dipanggil dengan sebutan Ratna oleh keluarga saya serta teman-teman saya. Saya lahir di Bandung dan tanggal lahir saya 20 April 1998. Saya merupakan anak ke 1 dari 3 bersaudara.
Ayah saya bernama suparman. Beliau merupakan seorang pengusaha di bidang pemasaran makanan. Ibu saya bernama Siti. Beliau adalah seorang pengusaha pemasaran makananan sama seperti ayah.
Saya dan keluarga saya tinggal di Kota Bandung. Saya mulai memasuki dunia pendidikan pada tahun 2007, di usia saya yang ke 6 tahun.Saya memulai jenjang pendidikan saya di sebuah TK Tunas Harapan I Kota Bandung. Tidak banyak hal istimewa yang terjadi saat saya di TK.
Pada tahun 2014 saya sudah lulus dari SD 04 dan melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan SMP. Tepatnya di SMP Negeri 4 Bandung.
SMP Negeri 4 Bandung adalah salah satu sekolah favorit banyak remaja di Kota Bandung. Melalui sekolah inilah saya bisa mendapat prestasi dalam bidang akademik maupun di bidang non akademik.
Selama dalam masa pendidikan saya di SMP Negeri 3 Bandung, saya mengikuti ekstrakulikuler beladiri, yaitu Tapak Suci. Saya juga sangat aktif mengikuti les tambahan. Kedua hal ini meningkatkan kemampuan saya untuk belajar selama duduk di bangku SMP.
Melalui kegiatan ekstrakulikuler Tapak Suci, saya berhasil mendapatkan 2 medali emas dan 1 medali perak. Ke tiga medali ini berhasil saya dapatkan secara berjenjang mulai dari lomba tingkat daerah sampai tingkat nasional.
Saya juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan prestasi akademik selama bersekolah di SMP Negeri 3 Bandung, diantaranya merupakan juara ONS IPA tingkat Daerah dan juara lomba debat Bahasa perancis tingkat Kota.
Kemudian setelah saya lulus dari SMP Negeri 3 Bandung pada tahun 2016 dan hingga saat ini saya masih menempuh pendidikan di bangku Sekolah Menengah Ke Atas , yaitu SMA Negeri 2 Bandung.
Cita-Cita saya adalah melanjutkan pendidikan di Universitas yogyakarta dengan jurusan Perkantoran pada tahun 2019. Dengan segala karunia dan kesempatan yang Allah berikan, kedepannya semoga saya dapat membawa perubahan yang lebih baik untuk hidup saya.
Contoh Autobiografi Singkat
Nama saya ialah Jessy Aprilia. Saya biasa dipanggil Jessy oleh family saya dan teman-teman saya. Saya bermunculan di Balikpapan pada tanggal 4 April 1997. Saya ialah anak ke 2 dari 2 bersaudara.
Ayah saya mempunyai nama Baharudin. Beliau ialah seorang pengusaha di bidang industri makanan. Sedangkan ibu saya mempunyai nama Indah. Beliau ialah seorang pengusaha, sama laksana ayah.
Saya dan family saya bermukim di Kota Balikpapan, tepatnya di Gunung 4, Balikpapan Barat. Saya mulai menginjak dunia edukasi pada tahun 2006, di umur saya yang ke 5 tahun.
Saya mengawali jenjang edukasi di TK Tunas Harapan I Kota Balikpapan. Tidak tidak sedikit hal istimewa yang terjadi sekitar saya di TK.
Pada tahun 2012 saya lulus dari dari SD 033 dan melanjutkan ke jenjang edukasi SMP. Tepatnya di SMP Negeri 2 Balikpapan.
SMP Negeri 3 Balikpapan adalahsalah satu sekolah terfavorit di Kota Balikpapan. Melalui sekolah ini, saya bisa meraih sejumlah prestasi dalam bidang akademik maupun di bidang non akademik.
Selama masa edukasi saya di SMP Negeri 3 Balikpapan, saya mengikuti pekerjaan ekstrakulikuler beladiri, yakni Pencak Silat. Saya pun aktif mengekor les tambahan. Kedua urusan ini paling menunjang keterampilan saya belajar sekitar duduk di bangku SMP.
Melalui pekerjaan ekstrakulikuler Pencak Silat, saya sukses mendapatkan 3 medali emas dan 4 medali perak. Ke tujuh medali ini sukses saya dapatkan secara berjenjang mulaid ari lomba tingkat kota hingga dengan tingkat nasional.
Saya pun pernah mendapatkan sejumlah prestasi akademik sekitar bersekolah di SMP Negeri 3 Balikpapan, diantaranya ialah juara ONS Matematika tingkat provinsi dan juara lomba debat Bahasa Inggris tingkat Kota.
Kemudian saya lulus dari SMP Negeri 3 Balikpapan pada tahun 2015 dan sampai saat ini saya masih menempuh edukasi di bangku SMA, yakni SMA Negeri 2 Balikpapan.
Saat ini, khayalan saya ialah melanjutkan edukasi di Universitas Indonesia dengan jurusan Kedokteran pada tahun 2018 kelak. Semoga dengan segala karunia dan peluang yang Allah berikan, kedepannya dapat membawa perubahan yang lebih baik guna hidup saya.
Contoh Autobiografi Panjang 1
Contoh Autobiografi Panjang |
Nama Saya Abdillah Ahmad Dwi Saputra, saya merupakan anak ketiga dari pasangan Joko Purnomo dan windarti. Ayahku merupakan seorang pekerja di salah satu tambang batu bara di Kota Kalimantan.
Sedangkan ibuku merupakan seorang Ibu Rumah Tangga. saya lahir pada tanggal 19 Juni 1995 di sebuah rumah sakit tentara kalimantan. Saat saya pulang dari rumah sakit saya tinggal bersama nenekku.
Kata ibuku saat saya masih kecil saya selalu terbiasa bangun tengah malam dan suka menangis, pada waktu itu sedang berlangsung sebuah pertandingan sepak bola piala dunia. Jadi saat acaran bolanya dimulai sampai saat selesai saya selalu menangis dari hari ke hari hingga piala dunia usai.
Saat usiaku beranjak 4 tahun, saya mempunyai adik yang bernama Saputra Dwi. Dia lahir pada tanggal 19 February 2002 di sebuah Rumah Sakit Umum.
Ibuku selalu menceritakan kepadaku bahwa saat menjelang detik-detik kelahiran adikku, saya terlihat sangat sibuk keluar masuk ruang bersalin entah karena apa yang saya pikirkan pada waktu itu.
Mungkin saja saya sangat senang karena akan memiliki seorang adik baru. Beberapa minggu setelah kelahiran adikku, saya dan keluarga pindah ke sebuah rumah baru di Jakarta.
Masa-masa kecil saya lalui dengan sangat senang. Pada usia yang ke 6 tahun saya mulai bersekolah di sebuah TK Tunas Harapan I Jakarta. Waktu masih TK, saya selalu mengikuti berbagai macam lomba seperti lomba mewarnai dan lomba menggambar.
Sebenarnya saya tidak terlalu mahir dalam mewarnai apalagi dalam menggambar. Saya selalu berusaha untuk percaya diri mengikuti lomba-lomba tersebut. Dan hasilnya saya selalu menjadi menang dalamn setiap moba yang diadakan.
Saya juga mengikuti sebuah kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka. Saat saya masih bangku TK ada seorang guru yang saya suka dan dia masih muda. Orangnya baik, lembut dan pokoknya dia adalah salah satu guru favoritku.
Saya lupa namanya. Saat-saat yang paling saya ingat ketika saya masih dibangku TK adalah waktu hari ulang tahun saya yang ke 7 tahun dan saya mendapatkan kado dari teman-temanku.
Sebagaib seorang anak kecil pasti sangat suka jika diberi kado. Ketika ladonya saya buka, saya banyak mendapatkan berbagai macam mainan baru dan rasanya sangat senang sekali pada waktu itu.
Pada Saat usiaku beranjak 8 tahun, saya melanjutkan pendidikan di sebuah skolah di SDN 033 jakarta pada saat itu. Hari pertama saya masuk sekolah, saya duduk di kelas 2B dan di dalam kelas saya banyak menemukan teman baru.
Waktu itu saya mempunyai beberapa teman-teman dekat dan biasa di sebut sahabat. Dia adalah Putri, Tintin, dan Dewi. Kami selalu pergi bersama-sama kemanapun kami pergi bermain. Tetapi saat kami duduk di kelas 2, sahabatku yang bernama Putri harus pindah ke yogyakarta.
Waktu itu kami sangat sedih karena harus berpisah dengan Putri. Kami slalu berharap agar suatu saat kita bisa bertemu lagi.Waktu hari pertama masuk di kelas 4, saya mendapatkan teman seorang baru lagi, sebenarnya sih bukan teman baru, akan tetapi teman lama yang sudah lama tetapi jarang ketemu.
Namanya ketty, dia adalah anak temannya ibuku dan sekaligus sebagai temanku saat aku masih TK. Awal bertemu kembali dengannya saya tidak terlalu kenal atau lupa karena kami sudah lama tidak bertemu.
Saya mulai mengenalinya pada waktu saya duduk tepat di sebelahnya. Sejak kedatangan Ketty, saya dan sahabat-sahabatku menjadi lebih dekat dan bahkan kami sempat membuat sebuah kelompok yang bernama lovers.
Suatu ketika saya pindah ke malang saat saya masih kelas 5. Perasaan sedih pun menyelimuti karena harus berpisah dengan sahabat-sahabatku yang selama ini selalu menemaniku.
Hari-hari saya lalui dengan penuh kebosanan karena tidak dapat bermain bersama dengan teman-temanku. Lalu ketika masuk SMP saya tak sengaja bertemu dengan salah satu sahabatku yang dulu berpisah yang bernama Putri.
Ternyata dia juga pindah Malang dan juga satu sekolahan bahkan satu kelas denganku.
Nama saya Selvi Ervina, biasa dipanggil Selvi atau Vie. Ayah saya mempunyai nama Saharudin dan Ibu saya mempunyai nama Ramnah. Saya anak ke 6 dari 6 bersaudara, 1 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Saya bermunculan di sebuah dusun kecil yang mempunyai nama Meranti Bunting pada tanggal 20 Oktober 1997, dan saya diagungkan oleh kedua orang tua saya disana tepatnya di Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
Kakak saya yang kesatu mempunyai nama Dedi Yana yang kini profesinya sebagai guru pegawai di SD lokasi tinggal saya dan suaminya mempunyai nama M. Nur. Dia mempunyai sepasang anak yang mempunyai nama Nurrifki Dede Saputra dan Nayana Faiha Yasmeen. Abang saya satu-satunya mempunyai nama Sufriadi dan sudah menikah dengan seorang wanita yang cantik mempunyai nama Desi Fitri yang berprofesi sebagai guru SD di Bangkinang, Salo.
Dari perkawinan itu mereka mempunyai 2 orang anak laki-laki. Anak kesatu mempunyai nama Hidayatul Zikri Hiqal dan anak yang kedua mempunyai nama M. Akram Alfayat. Kini abang saya bermukim di Bangkinang sebab kebetulan istrinya pribumi orang Bangkinang. Kakak saya yang ketiga mempunyai nama Ira Yana yang menikah dengan seorang laki-laki yang mempunyai nama Sidodadi yang berasal dari Pulau Rupat. Mereka memiliki seorang anak laki-laki yang mempunyai nama Khairul Hizam. Dan kesudahannya kakak saya sah menjadi orang Pulau Rupat. Kakak saya yang keempat mempunyai nama Suhaila yang menjadi lulusan UIR berprofesi sebagai penyuluh pertanian di lokasi saya sendiri namun ia belum mempunyai suami sebab ia hendak menikmati masa mudanya.
Kemudian, kakak saya yang kelima mempunyai nama Aniswati menikah dengan seorang laki-laki yang mempunyai nama Wahyu Reza Fahlevi. Sampai ketika ini mereke belum dikaruniai seorang anak.
Saya dicetuskan dari family yang sederhana, ayah saya hanyalah seorang pemotong pohon sagu yang bekerja semnjak tamat SD dan sampai kini masih mengerjakan pekerjaan tersebut sementara ibu saya seorang ibu lokasi tinggal tangga. Namun, walaupun kami hidup dengan simpel tapi kami hidup bahagia. Kedua orang tua kami mendidik mendidik kami dengan baik dan alhamdulillah kakak-kakak dan abang saya sukses seluruh dalam belajar menjadi seorang sarjana dari setiap universitasnya. Saya bangga bakal pengorbanannya dan saya sayang dengan mereka.
Karena tanpa mereka kami tidak bakal pernah tahu laksana apa format dunia ini, tidak bakal tahu laksana apa cinta dan kasih sayang darinya, dan tidak bakal pernah menikmati yang namanya hidup.
Hobi saya bermain futsal, bulu tangkis, basket, catur, menggambar dan menyimak novel maupun komik. Saya senang menyaksikan atlet nasional badminton yang pernah menjuarai dan meraih sejumlah medali guna membela tanah air anda Indonesia dalam sejumlah tahun silam yaitu Taufik Hidayat. Dari situlah saya mulai tertarik dengan olahraga bulu tangkis.
Keluarga kami tergolong keluarga yang cukup taat beribadah, dari kecil saya telah diajarkan ibu guna selalu mengemban sholat lima waktu. Waktu kecil dan sampai kini setiap azan dating, ibu selalu bawel menyuruh saya segera mengemban sholat sebab ibu mengatakan andai melalaikan sholat berarti anda merunuth tiang agama Islam dan tergolong kedalam kelompok orang-orang kafir. Ketika umur saya menginjak 5 tahun orang tua saya mengajak kakak saya yang kesatu untuk membawa saya kesekolah SD supaya saya dapat belajar.
Sekitar umur saya memasuki 5 tahun separuh saya langsung menempati bangku SD, barangkali sebagian orang berfikir mengapa tidak pada usia 6 tahun? Padahal pada lazimnya anak-anak disekolahkan untuk menginjak Sekolah Dasar pada umur 6 tahun. Itu disebabkan saya sudah dapat membaca dan berhitung dan kakak saya menuliskan saya sudah pantas memasuki Sekolah Dasar dikampung saya sendiri.
Saat tersebut saya bersekolah di SDN 6 Merbau. Selama sekolah di sana saya pernah mendapat peringkat 1 dan saya menemukan peringkat 2 sejumlah 2 kali. Saya berangkat kesekolah tidak diantar oleh orang tua saya, namun saya berangkat dan kembali sekolah bareng kakak saya yang kesatu. Karena masa-masa itu, orang tua saya sesudah sholat subuh mereka berangkat untuk mencukur karet dan tidak sempat untuk mengirimkan saya kesekolah.
Akhirnya pada tahun xxxx saya lulus sekolah dasar dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi pada tahun tersebut. Saya memilih melanjutkan edukasi ke SMPN 7 yang masih berada di wilayah Kecamatan Merbau. Pada hari kesatu saya masuk, saya paling canggung disebabkan jumlah murid yang lebih tidak sedikit dari jumlah murid waktu saya sekolah dasar pastinya mempunyai karakter dan tingkah laku yang pelbagai dan tidak seluruh orang baik disana. Berbagai macam karakter orang yang sudah saya temui. Sepeti pemerasan, pemaksaan, dan perokok.
Pada lazimnya mereka berangkat kesekolah memakai motor kepunyaan orang tuanya, ada pun yang memakai sepeda dan berlangsung kaki tergolong saya sendiri. Saya kadang-kadang diantar oleh abang ipar saya memakai motornya, sebab saat tersebut saya sekolah sambil berniaga atau berjualan es. Pulang sekolah saya berlangsung kaki bareng teman-teman dengan membawakan termos es, jarak sekolah kerumah saya cukup jauh. Setelah ruang belajar 2 SMP saya dibelikan sepeda, saya berangkat sekeloah dengan memakai sepeda yang begitu cantik dari orang tua saya. Terkadang saya mengeluh sebab uang jajan yang dikasih ibu hanyalah seribu hingga 2 ribu rupiah, tidak laksana teman saya lainnya dengan duit jajan yang di kasih orang tuanya begitu besar.
Terkadang saya pun iri menyaksikan teman-teman disekolah santap sesuka hati tanpa mengkhawatirkan dananya habis. Namun saya tidak laksana mereka yang kebutuhannya mencukupi. Walaupun demikian saya tidak pernah menuntut ibu untuk menyerahkan uang jajan laksana mereka, sebab saya memahami akan suasana ekonomi pada masa-masa itu. Saya pun tidak pernah bolos atau merengek sebab uang jajan yang dikasih ibu sangatlah kurang untuk saya, sebab saya tahu masih tidak sedikit orang diluar sana yang lebih serba kelemahan daripada kami. Bahkan terdapat diantara mereka yang tidak mendapatkan edukasi sama sekali, walaupun sekolah cuma-cuma tapi orang tua mereka tidak sanggup guna membelikan baju seragam beserta kitab dan perangkat tulis guna anaknya. Oleh karenanya saya tidak jarang kali bersyukur untuk yang Maha Kuasa sebab diberi peluang untuk mendapatkan edukasi yang lebih tinggi.
Alhamdulillah saya di SMP pernah mendapat peringkat 3 dan 10 besar laksana peringkat 5, 6, dan 7. Di sekolah, saya pernah menjadi anggota OSIS yang menjabat sebagai bendahara OSIS dan saya pun ikut menjadi anggota pramuka yang sejak dari SD yang saya jalani.
Pada tahun……., alhamdulillah saya lulus dari SMPN 7 Merbau dan memungut jenjang yang lebih tinggi lagi. Saya memilih SMA Negeri 1 Merbau. Alasan saya mengapa memilih sekolah disana karna sekolah itu adalahsalah satu sekolah yang familiar di Kecamatan Merbau. Lama perjalanan dari lokasi tinggal kesekolah sekitar separuh jam dengan melalui jalan yang paling buruk dan jelek. Beberapa kali saya pernah mengalami kemalangan melewati jalan tersebut saat berangkat kesekolah maupun kembali sekolah. Walau demikian, tersebut tidak menurunkan motivasi saya guna menuntut ilmu disana.
Sewaktu ruang belajar 1 SMA saya mengikuti tambahan olahraga futsal yang begitu saya gemari. Setiap minggunya kami mengemban latihan bareng yang didampingi oleh kakak senior. Beberapa dari kakak senior memanggil nama saya dengan sebutan Messi. Namun, sesudah saya naik ke ruang belajar 2 tambahan tersebut tidak pernah aktif lagi. Saya sukses mengambil jurusan IPA sesudah kenaikan ruang belajar tersebut. dikelas 2 saya mempunyai teman-teman yang sarat kekompakan satu sama lainnya. Sampai sebuah ketika, kami bermain domino didalam ruang belajar ketika guru tidak masuk. Hamper satu ruang belajar yang ikut bermain domino meskipun kami main tidak memakai taruhan-taruhan. Setelah sejumlah lama kami bermain domino, kesudahannya kami tertangkap basah oleh kesiswaan. Kami dihukum satu kelas, dan yang pernah ikut main domino nama-namanya dimasukkan ke kitab kasus. Tapi setalah tersebut kami tidak mengulanginya lagi.
Pada tanggal 12 April 2015 di ruang belajar tiga SMA saya mengemban ujian nasional (UN). Saya ketakutan menghadapi ujian ini, sebab ini adalahujian yang menilai masa mendatang saya. Oleh Karen itu, seminggu sebelum UN dilakukan saya benar-benar belajar dengan sungguh-sungguh. Karena saya tidak hendak mengecewakan kedua orang tua saya yang sudah bersusah payah menyekolahkan ssaya sampai kini dengan ikhlas tanpa menginginkan belas kasihan apapun dari anaknya. Yang tidak jarang kali menyayangi dan menyerahkan yang terbaik guna anaknya. Maka dari tersebut saya mesti memberika yang terbaik guna mereka khususnya pada ibu yang sudah berisi saya sekitar 9 bulan dengan mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan anaknya. Yang sudah menyusui dan memperbanyak saya dengan sarat kasih sayang yang mana sampai ketika ini saya tidak akan dapat membalas seluruh itu. Tapi saya akan kerjakan yang terbaik untuk menjawab semua jasa yang telah diserahkan kepada saya dan saya anggap jasa yang telah diserahkan selama ini untuk saya adalahhutang yang mesti saya lunasi kepadanya.
Setelah ujian nasional selesai, kami mendapat berita bahwa dari di antara teman kami meninggal duniam kami paling terpukul dengan kepergiannya, sebab begitu tidak sedikit kenangan yang kami lalui bersamanya sarat suka dan duka. Pada tanggal 2 mei 2015 yang mana pada hari tersebut kelulusan saya diberitahukan lewat suatu amplop dari sekolah sebelum saya menerima amplop itu saya berdo’a di dalam hati supaya diberi kelulusan dengan nilai yang sesuai keterampilan saya. Saya merasa takut, khawatir namun saya penasaran guna membukanya jantung saya mulai berdebaar kencang. Melihat teman-teman sekolah telah membuka amplopnya semuanya bergembira, namun ada sejumlah teman angkatan pula yang mesti menerima fakta pahit serta kekecewaan. Hal tersebut membuat saya semakin ketakutan. Lalu saat saya menerima amplop itu dari wali ruang belajar jantung saya semakin kencang berdebar, perlahan saya membukanya dengan menyimak bismillah dan berdo’a untuk Allah sambil bercita-cita diluluskan. Setelah memahami isi amplop tersebut, alhamdulillah akhirnya seluruh perasaan tersebut lega, utang saya untuk ibu tidak banyak demi tidak banyak berkurang sebab saya lulus ujian nasional.
Saya paling bersyukur sebab Allah SWT telah membalas do’a saya, tidak sabar saya hendak membagi kebahagiaan ini untuk orang tua saya. Saya segera pulang mendatangi orang tua dan memberi tahunya bahwa saya lulus dan tersebut membuat orang tua saya terharu. Sorenya saya pulang bergabung bareng teman-teman guna merayakannya. Kami pergi ke lokasi perkumpulan seluruh sekolah laksana SMA, SMK, dan MA. Kebanyakan orang disana mewarnai baju seragam mereka dengan sekian banyak pola hiasan. Namun saya tidak sebab kepala sekolah tidak mengizinkan kami untuk mewarnai baju.
Jadi saya lebih memilih guna menyumbangkan seragam saya untuk junior saya sebab saya yakin tidak sedikit adik-adik disekolah yang memerlukan seragam saya, dan pun saya paham bagaimana orang tua bersusah payah guna melengkapi keperluan sekolah anaknya.
Saya sangat hendak sekali melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi yakni melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Sewaktu SMA saya mengekor program SNMPTN saya mengikutsertakan diri di Universitas Negeri Riau. Namun Allah belum berkehendak, saya sempat putus asa. Setelah SNMPTN berlalu, terdapat lagi program SBMPTN yang saya ikuti. Saya berjuang dan berdo’a supaya saya dapat diterima di universitas negeri.
Tapi tetap Allah belum berkehendak. Akhirnya saya mengekor SPMB di Universitas Islam Riau (UIR) dengan jurusan budidaya perairan dan kiat perencanaan distrik dan tata kota. Saya terus berjuang dan berdo’a dan Allah juga mengabulkan do’a saya. Saya lulus di jurusan budidaya perairan. Saya paling bersyukur atas seluruh karunia yang diserahkan oleh Allah SWT. Saya tidak akan dapat melakukannya sendirian tanpa sokongan kedua orang tua saya, kaka-kakak dan teman-teman yang tidak jarang kali member motivasi saya guna terus berusaha. Saya pun berterima kasih yang paling dalam sekali untuk Universitas Islam Riau yang saya cintai yang sudah memberi saya peluang untuk dapat kuliah disana.
Saya diberi peluang untuk bermukim dirumah tante saya yang tidak jauh dari kampus. Di kampus saya mempunyai tidak sedikit teman yang dapat berbagi satu sama lainnya. Berbagai macam tingkah laku dari teman-teman saya disini. Ada yang lucu, terdapat yang cerewet, dan beda sebagainya. Meskipun kami berasal dari pelbagai daerah, namun kami tetap satu jua. Disini pun kami memiliki abang senior yang menjadi motivator yang mempunyai nama Taufik Hidayat. Beliau tidak jarang kali memberi semangat untuk kami semua. Sekarang saya baru semester satu dan tidak bakal lama lagi insya allah saya bakal semester 2. Harapan saya semoga saya dapat mendapatkan nilai yang paling memuaskan tentunya. Semua tersebut tidak bakal terkabul tanpa DUIT (Do’a, Usaha, Ikhtiar dan Tawakal). Saya bakal terus berjuang demi suatu kesuksessan saya dari kini dan untuk masa mendatang yang bakal datang.
Contoh Autobiografi Panjang 2
Nama saya Selvi Ervina, biasa dipanggil Selvi atau Vie. Ayah saya mempunyai nama Saharudin dan Ibu saya mempunyai nama Ramnah. Saya anak ke 6 dari 6 bersaudara, 1 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Saya bermunculan di sebuah dusun kecil yang mempunyai nama Meranti Bunting pada tanggal 20 Oktober 1997, dan saya diagungkan oleh kedua orang tua saya disana tepatnya di Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
Kakak saya yang kesatu mempunyai nama Dedi Yana yang kini profesinya sebagai guru pegawai di SD lokasi tinggal saya dan suaminya mempunyai nama M. Nur. Dia mempunyai sepasang anak yang mempunyai nama Nurrifki Dede Saputra dan Nayana Faiha Yasmeen. Abang saya satu-satunya mempunyai nama Sufriadi dan sudah menikah dengan seorang wanita yang cantik mempunyai nama Desi Fitri yang berprofesi sebagai guru SD di Bangkinang, Salo.
Dari perkawinan itu mereka mempunyai 2 orang anak laki-laki. Anak kesatu mempunyai nama Hidayatul Zikri Hiqal dan anak yang kedua mempunyai nama M. Akram Alfayat. Kini abang saya bermukim di Bangkinang sebab kebetulan istrinya pribumi orang Bangkinang. Kakak saya yang ketiga mempunyai nama Ira Yana yang menikah dengan seorang laki-laki yang mempunyai nama Sidodadi yang berasal dari Pulau Rupat. Mereka memiliki seorang anak laki-laki yang mempunyai nama Khairul Hizam. Dan kesudahannya kakak saya sah menjadi orang Pulau Rupat. Kakak saya yang keempat mempunyai nama Suhaila yang menjadi lulusan UIR berprofesi sebagai penyuluh pertanian di lokasi saya sendiri namun ia belum mempunyai suami sebab ia hendak menikmati masa mudanya.
Kemudian, kakak saya yang kelima mempunyai nama Aniswati menikah dengan seorang laki-laki yang mempunyai nama Wahyu Reza Fahlevi. Sampai ketika ini mereke belum dikaruniai seorang anak.
Saya dicetuskan dari family yang sederhana, ayah saya hanyalah seorang pemotong pohon sagu yang bekerja semnjak tamat SD dan sampai kini masih mengerjakan pekerjaan tersebut sementara ibu saya seorang ibu lokasi tinggal tangga. Namun, walaupun kami hidup dengan simpel tapi kami hidup bahagia. Kedua orang tua kami mendidik mendidik kami dengan baik dan alhamdulillah kakak-kakak dan abang saya sukses seluruh dalam belajar menjadi seorang sarjana dari setiap universitasnya. Saya bangga bakal pengorbanannya dan saya sayang dengan mereka.
Karena tanpa mereka kami tidak bakal pernah tahu laksana apa format dunia ini, tidak bakal tahu laksana apa cinta dan kasih sayang darinya, dan tidak bakal pernah menikmati yang namanya hidup.
Hobi saya bermain futsal, bulu tangkis, basket, catur, menggambar dan menyimak novel maupun komik. Saya senang menyaksikan atlet nasional badminton yang pernah menjuarai dan meraih sejumlah medali guna membela tanah air anda Indonesia dalam sejumlah tahun silam yaitu Taufik Hidayat. Dari situlah saya mulai tertarik dengan olahraga bulu tangkis.
Keluarga kami tergolong keluarga yang cukup taat beribadah, dari kecil saya telah diajarkan ibu guna selalu mengemban sholat lima waktu. Waktu kecil dan sampai kini setiap azan dating, ibu selalu bawel menyuruh saya segera mengemban sholat sebab ibu mengatakan andai melalaikan sholat berarti anda merunuth tiang agama Islam dan tergolong kedalam kelompok orang-orang kafir. Ketika umur saya menginjak 5 tahun orang tua saya mengajak kakak saya yang kesatu untuk membawa saya kesekolah SD supaya saya dapat belajar.
Sekitar umur saya memasuki 5 tahun separuh saya langsung menempati bangku SD, barangkali sebagian orang berfikir mengapa tidak pada usia 6 tahun? Padahal pada lazimnya anak-anak disekolahkan untuk menginjak Sekolah Dasar pada umur 6 tahun. Itu disebabkan saya sudah dapat membaca dan berhitung dan kakak saya menuliskan saya sudah pantas memasuki Sekolah Dasar dikampung saya sendiri.
Saat tersebut saya bersekolah di SDN 6 Merbau. Selama sekolah di sana saya pernah mendapat peringkat 1 dan saya menemukan peringkat 2 sejumlah 2 kali. Saya berangkat kesekolah tidak diantar oleh orang tua saya, namun saya berangkat dan kembali sekolah bareng kakak saya yang kesatu. Karena masa-masa itu, orang tua saya sesudah sholat subuh mereka berangkat untuk mencukur karet dan tidak sempat untuk mengirimkan saya kesekolah.
Akhirnya pada tahun xxxx saya lulus sekolah dasar dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi pada tahun tersebut. Saya memilih melanjutkan edukasi ke SMPN 7 yang masih berada di wilayah Kecamatan Merbau. Pada hari kesatu saya masuk, saya paling canggung disebabkan jumlah murid yang lebih tidak sedikit dari jumlah murid waktu saya sekolah dasar pastinya mempunyai karakter dan tingkah laku yang pelbagai dan tidak seluruh orang baik disana. Berbagai macam karakter orang yang sudah saya temui. Sepeti pemerasan, pemaksaan, dan perokok.
Pada lazimnya mereka berangkat kesekolah memakai motor kepunyaan orang tuanya, ada pun yang memakai sepeda dan berlangsung kaki tergolong saya sendiri. Saya kadang-kadang diantar oleh abang ipar saya memakai motornya, sebab saat tersebut saya sekolah sambil berniaga atau berjualan es. Pulang sekolah saya berlangsung kaki bareng teman-teman dengan membawakan termos es, jarak sekolah kerumah saya cukup jauh. Setelah ruang belajar 2 SMP saya dibelikan sepeda, saya berangkat sekeloah dengan memakai sepeda yang begitu cantik dari orang tua saya. Terkadang saya mengeluh sebab uang jajan yang dikasih ibu hanyalah seribu hingga 2 ribu rupiah, tidak laksana teman saya lainnya dengan duit jajan yang di kasih orang tuanya begitu besar.
Terkadang saya pun iri menyaksikan teman-teman disekolah santap sesuka hati tanpa mengkhawatirkan dananya habis. Namun saya tidak laksana mereka yang kebutuhannya mencukupi. Walaupun demikian saya tidak pernah menuntut ibu untuk menyerahkan uang jajan laksana mereka, sebab saya memahami akan suasana ekonomi pada masa-masa itu. Saya pun tidak pernah bolos atau merengek sebab uang jajan yang dikasih ibu sangatlah kurang untuk saya, sebab saya tahu masih tidak sedikit orang diluar sana yang lebih serba kelemahan daripada kami. Bahkan terdapat diantara mereka yang tidak mendapatkan edukasi sama sekali, walaupun sekolah cuma-cuma tapi orang tua mereka tidak sanggup guna membelikan baju seragam beserta kitab dan perangkat tulis guna anaknya. Oleh karenanya saya tidak jarang kali bersyukur untuk yang Maha Kuasa sebab diberi peluang untuk mendapatkan edukasi yang lebih tinggi.
Alhamdulillah saya di SMP pernah mendapat peringkat 3 dan 10 besar laksana peringkat 5, 6, dan 7. Di sekolah, saya pernah menjadi anggota OSIS yang menjabat sebagai bendahara OSIS dan saya pun ikut menjadi anggota pramuka yang sejak dari SD yang saya jalani.
Pada tahun……., alhamdulillah saya lulus dari SMPN 7 Merbau dan memungut jenjang yang lebih tinggi lagi. Saya memilih SMA Negeri 1 Merbau. Alasan saya mengapa memilih sekolah disana karna sekolah itu adalahsalah satu sekolah yang familiar di Kecamatan Merbau. Lama perjalanan dari lokasi tinggal kesekolah sekitar separuh jam dengan melalui jalan yang paling buruk dan jelek. Beberapa kali saya pernah mengalami kemalangan melewati jalan tersebut saat berangkat kesekolah maupun kembali sekolah. Walau demikian, tersebut tidak menurunkan motivasi saya guna menuntut ilmu disana.
Sewaktu ruang belajar 1 SMA saya mengikuti tambahan olahraga futsal yang begitu saya gemari. Setiap minggunya kami mengemban latihan bareng yang didampingi oleh kakak senior. Beberapa dari kakak senior memanggil nama saya dengan sebutan Messi. Namun, sesudah saya naik ke ruang belajar 2 tambahan tersebut tidak pernah aktif lagi. Saya sukses mengambil jurusan IPA sesudah kenaikan ruang belajar tersebut. dikelas 2 saya mempunyai teman-teman yang sarat kekompakan satu sama lainnya. Sampai sebuah ketika, kami bermain domino didalam ruang belajar ketika guru tidak masuk. Hamper satu ruang belajar yang ikut bermain domino meskipun kami main tidak memakai taruhan-taruhan. Setelah sejumlah lama kami bermain domino, kesudahannya kami tertangkap basah oleh kesiswaan. Kami dihukum satu kelas, dan yang pernah ikut main domino nama-namanya dimasukkan ke kitab kasus. Tapi setalah tersebut kami tidak mengulanginya lagi.
Pada tanggal 12 April 2015 di ruang belajar tiga SMA saya mengemban ujian nasional (UN). Saya ketakutan menghadapi ujian ini, sebab ini adalahujian yang menilai masa mendatang saya. Oleh Karen itu, seminggu sebelum UN dilakukan saya benar-benar belajar dengan sungguh-sungguh. Karena saya tidak hendak mengecewakan kedua orang tua saya yang sudah bersusah payah menyekolahkan ssaya sampai kini dengan ikhlas tanpa menginginkan belas kasihan apapun dari anaknya. Yang tidak jarang kali menyayangi dan menyerahkan yang terbaik guna anaknya. Maka dari tersebut saya mesti memberika yang terbaik guna mereka khususnya pada ibu yang sudah berisi saya sekitar 9 bulan dengan mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan anaknya. Yang sudah menyusui dan memperbanyak saya dengan sarat kasih sayang yang mana sampai ketika ini saya tidak akan dapat membalas seluruh itu. Tapi saya akan kerjakan yang terbaik untuk menjawab semua jasa yang telah diserahkan kepada saya dan saya anggap jasa yang telah diserahkan selama ini untuk saya adalahhutang yang mesti saya lunasi kepadanya.
Setelah ujian nasional selesai, kami mendapat berita bahwa dari di antara teman kami meninggal duniam kami paling terpukul dengan kepergiannya, sebab begitu tidak sedikit kenangan yang kami lalui bersamanya sarat suka dan duka. Pada tanggal 2 mei 2015 yang mana pada hari tersebut kelulusan saya diberitahukan lewat suatu amplop dari sekolah sebelum saya menerima amplop itu saya berdo’a di dalam hati supaya diberi kelulusan dengan nilai yang sesuai keterampilan saya. Saya merasa takut, khawatir namun saya penasaran guna membukanya jantung saya mulai berdebaar kencang. Melihat teman-teman sekolah telah membuka amplopnya semuanya bergembira, namun ada sejumlah teman angkatan pula yang mesti menerima fakta pahit serta kekecewaan. Hal tersebut membuat saya semakin ketakutan. Lalu saat saya menerima amplop itu dari wali ruang belajar jantung saya semakin kencang berdebar, perlahan saya membukanya dengan menyimak bismillah dan berdo’a untuk Allah sambil bercita-cita diluluskan. Setelah memahami isi amplop tersebut, alhamdulillah akhirnya seluruh perasaan tersebut lega, utang saya untuk ibu tidak banyak demi tidak banyak berkurang sebab saya lulus ujian nasional.
Saya paling bersyukur sebab Allah SWT telah membalas do’a saya, tidak sabar saya hendak membagi kebahagiaan ini untuk orang tua saya. Saya segera pulang mendatangi orang tua dan memberi tahunya bahwa saya lulus dan tersebut membuat orang tua saya terharu. Sorenya saya pulang bergabung bareng teman-teman guna merayakannya. Kami pergi ke lokasi perkumpulan seluruh sekolah laksana SMA, SMK, dan MA. Kebanyakan orang disana mewarnai baju seragam mereka dengan sekian banyak pola hiasan. Namun saya tidak sebab kepala sekolah tidak mengizinkan kami untuk mewarnai baju.
Jadi saya lebih memilih guna menyumbangkan seragam saya untuk junior saya sebab saya yakin tidak sedikit adik-adik disekolah yang memerlukan seragam saya, dan pun saya paham bagaimana orang tua bersusah payah guna melengkapi keperluan sekolah anaknya.
Saya sangat hendak sekali melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi yakni melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Sewaktu SMA saya mengekor program SNMPTN saya mengikutsertakan diri di Universitas Negeri Riau. Namun Allah belum berkehendak, saya sempat putus asa. Setelah SNMPTN berlalu, terdapat lagi program SBMPTN yang saya ikuti. Saya berjuang dan berdo’a supaya saya dapat diterima di universitas negeri.
Tapi tetap Allah belum berkehendak. Akhirnya saya mengekor SPMB di Universitas Islam Riau (UIR) dengan jurusan budidaya perairan dan kiat perencanaan distrik dan tata kota. Saya terus berjuang dan berdo’a dan Allah juga mengabulkan do’a saya. Saya lulus di jurusan budidaya perairan. Saya paling bersyukur atas seluruh karunia yang diserahkan oleh Allah SWT. Saya tidak akan dapat melakukannya sendirian tanpa sokongan kedua orang tua saya, kaka-kakak dan teman-teman yang tidak jarang kali member motivasi saya guna terus berusaha. Saya pun berterima kasih yang paling dalam sekali untuk Universitas Islam Riau yang saya cintai yang sudah memberi saya peluang untuk dapat kuliah disana.
Saya diberi peluang untuk bermukim dirumah tante saya yang tidak jauh dari kampus. Di kampus saya mempunyai tidak sedikit teman yang dapat berbagi satu sama lainnya. Berbagai macam tingkah laku dari teman-teman saya disini. Ada yang lucu, terdapat yang cerewet, dan beda sebagainya. Meskipun kami berasal dari pelbagai daerah, namun kami tetap satu jua. Disini pun kami memiliki abang senior yang menjadi motivator yang mempunyai nama Taufik Hidayat. Beliau tidak jarang kali memberi semangat untuk kami semua. Sekarang saya baru semester satu dan tidak bakal lama lagi insya allah saya bakal semester 2. Harapan saya semoga saya dapat mendapatkan nilai yang paling memuaskan tentunya. Semua tersebut tidak bakal terkabul tanpa DUIT (Do’a, Usaha, Ikhtiar dan Tawakal). Saya bakal terus berjuang demi suatu kesuksessan saya dari kini dan untuk masa mendatang yang bakal datang.
Itulah penjelasan secara singkat serta beberapa contoh Autobiografi Diri Sendiri, Pengertian Autobiografi, Tips Menulis Auotobigrafi, Tujuan Menulis Autobiografi, Contoh Autobiografi Singkat, Contoh Autobiografi Panjang serta Contoh Autobiografi lengkap.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kamu. Terimakasih sudah berkunjung.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kamu. Terimakasih sudah berkunjung.